Baru juga narik uang di ATM, kok tiba-tiba udah habis aja, ya? Pernah nggak sih kamu berpikir seperti itu? Kita mungkin atau sering mengalami kejadiaan boros banget, tetapi nggak bisa menjelaskan uangnya digunakan untuk apa saja.
Hati-hati, jangan-jangan kita punya kebiasaan buruk keuangan, seperti ini:
Nggak Mencatat Pemasukan Dan Pengeluaran
Setiap pemasukan dan pengeluaran nggak pernah dicatat, seperti di kertas/microsoft excel/HP. Akibatnya, tanpa sadar pengeluaran berpotensi lebih besar dari pemasukan
Nggak Menyiapkan Dana Darurat
Kita bersantai-santai hari ini tanpa mempersiapkan masa depan. Kita berpikir masa depan masih lama dan jauh. Padahal lebih baik menyiapkan diri dengan dana darurat sekarang, dibanding mencari-cari hutangan di masa depan untuk mengatasi kondisi darurat kita.
Nggak Mau Nabung
Ah, cuma punya sedikit uang, buat apa ditabung? Cuma ada sisa dua ribu buat apa ditabung? Cuma sisa sepuluh ribu, mending buat jajan dibanding ditabung. Seringkali kita menghindari menabung nominal terkecil karena merasa itu tindakan sia-sia. Padahal menabung adalah sikap melatih diri untuk disiplin menyisihkan. Kalau bukan kita yang menyiapkan tabungan untuk diri sendiri, siapa lagi?
Menghabiskan Uang Secara Berlebihan
Mumpung masih muda, udahlah pakai aja uangnya. Uang juga engga dibawa mati. Sering berpikir begitu? Nah, ini tanda kamu mempunyai kebiasaan buruk keuangan. Uang yang dibelanjakan secara berlebihan justru menunjukkan kalau kita belum bisa mengelola uang dengan baik. Kalau mengelola uang aja belum baik, gimana jika nanti dititipkanNya uang yang lebih banyak?
Membeli Barang Agar Dipuji Orang Lain
Dipuji seseorang itu memang menyenangkan, sih. Seringkali juga kita berfokus pada jumlah like dan komen postingan kita. Namun, sikap membeli barang agar dipuji orang lain dibiarkan terus-menerus maka akan memicu sikap boros dan rela mengelurkan uang untuk membeli barang supaya mendapat pujian.
Kalau bukan kita yang mengatur uang sendiri, siapa lagi yang akan melakukannya?